Monday, 14 October 2013

Potensi Besar Minyak Bumi Bojonegoro


   Keberadaan minyak Bojonegoro pertama kali ditemukan oleh seorang sarjana bernama Adrian Stoop pada tahun 1893 di Ledok, Desa Wonocolo yang berbatasan dengan Cepu, Jawa Tengah. Pada tahun 1893, Adrian Stoop mendirikan perusahaan migas pertama di Indonesia yang bernama Dortdtsche Petroleum Maatschappij (DPM). Seiring berjalannya waktu, perusahaan tersebut sempat beberapa kali berganti nama dari Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM), PTMRI, Permigan, Pusdik Migas, PPTMGB Lemigas, PPT Migas, dan terakhir menjadi Pusat pendidikan dan latihan Minyak Bumi dan Gas (Pusdiklat Migas). Saat ini Pusdilkat Migas telah berubah menjadi satu-satunya lembaga pendidikan tentang minyak di Indonesia, yaitu Akademi Minyak dan Gas (AKAMIGAS).

   Potensi besar minyak bumi di bumi Angling Dharma sudah menjadi bahan perbincangan sejak tahun 2006 silam. Dalam hal ini, mengandung cadangan Migas sebesar 7,7 triliun kaki kubik minyak bumi atau setara 650 juta barel. Inilah yang akhir-akhir ini membuat Bojonegoro menjadi sorotan publik sebagai daerah penghasil minyak yang akan menopang kebutuhan minyak nasional. Bahkan ada yang berpendapat kalau Bojonegoro menjadi sumber minyak bumi se Asia Tenggara. Wow... Hebat....

   Minyak yang dihasilkan, dalam kapasitas puncaknya akan menghasilkan minyak sebanyak yang sekarang dihasilkan propinsi Riau. Pendapatan Bojonegoro dari Minyak, kemungkinan akan bertambah 2 kali APBD, jika prediksi tersebut berhasil direalisasikan.

1 comment:

  1. blognya keren.
    sangat membantu saya membuat artikel tentang bojonegoro
    terima kasih :-)

    ReplyDelete